Beberapa hari
yang lalu baru saja aku menuliskan sebuah kenangan masa lalu, waktu aku masih
berada dilingkaran kecil “fanny afnan janati”di sudut mushola Al Hakim, dan
sekarang lingkaran-lingkaran itu telah bermeiosis membentuk lingkaran-lingkaran
baru yang menyebar di penjuru negeri. Aku, bagian dari titik-titik lingkaran
itu menempatkan diri di daerah central dan akhirnya akupun menemukan lingkaran
yang baru. Lingkaran ini mendorongku untuk senantiasa bergerak dan
mengembangkan berbagai potensi yang bisa dikembangkan dari diri ini. Mendorongku
melejitkan potensi diri dengan bergabung diberbagai lembaga kemahasiswaan,
forum-forum akademis maupun forum kerohisan.
Lingkaran yang lain
Selepas
tahun pertama kuliah, lingkaran-ligkaran yang baru pun mulai tumbuh. Entah
kenapa saat ini aku ingin menjadi bagian dari berbagai lingkaran. Lingkaran mentoring
dikampus, dimana aku menjadi pemancar sinar yang masih redup, tapi tak apa,
bagaimana pun aku ingin menjadi cahaya bagi siapapun. Dilingkaran lain lagi,
aku membutuhkan transfer energi cahaya yang bisa menguatkan energi dalam jiwa
ini. Aku berharap transfer energi ini tak akan pernah berakhir sampai akhir
hayat, dan aku pun juga berharap transfer energi ini sebagai sarana
mengumpulkan kekuatan untuk mempersatukan lagi keluarga hebatku bersama ayah,
ibu, kakak, adek, kakek, nenek dan semua orang yang berada disekitarku dan juga
mempersatukan lagi lingkaran kecil “fanny afnan jannati” di surga nanti.
Mencari energi baru
Jam 6.15 aku meluncur
menuju lokasi transfer energi yang nantinya akan ditransfer ke lingkaran kecil
lainnya. Sang sumber energi membukakan pintu sejarah perjuangan Islam pada abad
15 Masehi pada masa puncak kejayaan Islam, pembebasan Spanyol, mendunianya
Ilmu-ilmu sains oleh tokoh-tokoh Islam hingga dibakarnya perpustakaan kaum
muslim sebagai titik manipulasi sejarah dunia, tokoh-tokoh Islam diganti
namanya, salah satu contoh adalah ibnu sina diganti nama menjadi avicena,
menghilangkan kesan Islam dan menampakkan nama kebaratan. Sang Pemateri pun
menjabarkan sejarah menurunnya Islam mulai dari filasafat ilmu pengetahuan
maupun runtuhnya Turki usmani pada 1924.
Didalam filsafat
ilmu pengetahuan terdapat cabang ontologi (cabang kajian yang berkaitan dengan
objek), epistemologi (cabang kajian yang berkaitan dengan metodologi) dan
aksiologi (cabang kajian yang berkaitan dengan tujuan).
. Ontologi
Salah seorang
profesor jepang menyatakan “Butsurigami wa goretekina mono o atsukau. Fugoritekina
mono, tatoeba kamisama no sonzai, wa butsugariku no manaita ni nosetewa ikenai”.
Bahasa negeri sakura tersebut berarti “obyek ilmu fisika adalah hal-hal yang
logis. Hal-hal yang tidak logis, misalnya keberadaan Tuhan, tidak boleh
dimasukkan kedalam ilmu fisika.
Pernah juga di
FISIP, sang profesor filsafat memaparkan materi “benda itu ada apabila bisa
dilihat, diraba, dibaui dan dirasakan, jika tidak bisa maka benda itu dikatakan
tidak ada. Sebagai contoh buku ini, saudara bisa melihat buku ini?” sambil
mengangkat sebuah buku. Seluruh mahasiswa serentak menjawab “bisa...”, sang
dosen kembali melanjutkan “anda bisa meraba, merasakan, dan membauinya?”
kembali serentak semua menajwab “bisa,..” “ nah berarti benda ini ada,..”tegas
sang profesor. Kemudian sang profesor kembali mamaparkan “apa saudara pernah
melihat Tuhan? Apa saudara pernah mendengar, merasakan, dan membaui Tuhan?”
serentak suara menggema “Tidak,..” kemudian sang profesor menarik kesimpulan
dengan bangganya “berarti dapat disimpulkan bahwa Tuhan itu tidak pernah ada!” tak
disangka salah seorang mahasiswa agamis berdiri dan menyeletuk,.. “apa
teman-teman pernah melihat otak profesor? Apa teman-teman pernah merasakan otak
profesor? Apa teman-teman pernah membaui otak profesor?” dan kelas pun menjawab
“Tidak,..” “berarti kesimpulannya profesor tidak berotak,...” “grgrgrckckckwkwkwk.....”
Ilmuwan barat
hanya membatasi ilmu-ilmu dengan hal-hal yang bersifat material, riil, pasti
dan kuantitatif. Dengan cara pandang ini, ilmuwan barat tidak perlu dan
menganggap tidak ada artinya mengembara lebih jauh dengan melihat fenomena alam
sebagai kumpululan hikmah.
2.
Epistemologi
Di dalam ilmu pengetahuan barat, satu-satunya cara
mendapatkan ilmu pengetahuan adalah melalui metoda ilmiah yang ditopang oleh
dua tinag utamanya yaitu rasionalisme dan empirisme. Tidak membuka ruang bagi
peran wahyu ilahi dalam wilayah ilmi pengetahuan. Sebagai contoh, kita ketahui
bahwa salah satu mukjizat nabi Muhammad adalah mampu membelah bulan menjadi dua
bagian. Berdasarkan ilmu geologi pada abad ini membuktikan bahwa permukaan
bulan terdapat satu garis seperti bekas dibelah dan disambung kembali. Ini membuktikan
bahwa tidak semua ilmu dapat dijangkau dengan rasio manusia.
3.
Aksiologi
Ilmu pengetahuan barat dimanfaatkan untuk sekedar keuntungan yang
bersifat materi dan duniawi. Ilmu pengetahuan
barat tidak memiliki bingkai nilai yang jelas tentang ilmu pengetahuan.
perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dihindarkan dengan manfaat dan
mudharat yang dapat ditimbulkan oleh
ilmu pengetahuan. ilmu pengetahuan tidak seharusnya dimanfaatkan untuk
eksploitasi besar-besarn terhadap alam maupun untuk penindasan terhadap sesama
manusia.
Prinsip Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Proses
pengembalian atau pemurnian ilmu pengetahuan yang ada kepada prinsip yang
hakiki, yaitu tauhid, kesatuan makna kebenaran dan kesatuan sumber.
1.
Tauhid, ilmu pengetahuan
tidaklah dimanfaatkan melulu pada praksis, tetapi juga dimanfaatkan memhami
eksisitensi yang hakiki alam dan manusia. Ilmu pengetahuan terus dikembangkan
ke arah mana dicapai terus menerus pengertian yang lebih baik bahwa Allah SWT
adalah sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan. Dengan begitu, ilmu
pengetahuan selalu mengantarkan umat pada peningkatan keimanan.
2.
Kesatuan makna kebenaran
akan membebaskan ilmu pengetahuan dari sekularisme. Dengan demikian tidak akan
ada lagi istilah kebenaran ilmiah dan kebenaran religius, yang ada hanya
kebenaran tunggal, baik kebenaran ilmiah maupun kebenaran religius.
3.
Menjadikan alam dan Al
Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Qs. Ar-rahman
[55.1] (Tuhan) Yang Maha Pemurah,
[55.2] Yang telah mengajarkan Al Qur’an.
[55.3] Dia menciptakan manusia,
[55.4] Mengajarnya pandai berbicara.
[55.5] Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
[55.6] Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.
[55.7] Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
[55.8] Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.
[55.9] Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
[55.10] Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk (Nya).
[55.11] di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.
[55.12] Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.
[55.13] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.14] Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,
[55.15] dan Dia menciptakan jin dari nyala api.
[55.16] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.17] Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya.
[55.18] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.19] Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian
bertemu, [55.20] antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh
masing-masing.
[55.21] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.22] Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
[55.23] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.24] Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung.
[55.25] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.26] Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
[55.27] Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
[55.28] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.29] Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
[55.30] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.31] Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin.
[55.32] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.33] Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuatan.
[55.34] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.35] Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan
cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya).
[55.36] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.37] Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.
[55.38] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.39] Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya.
[55.40] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.41] Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.
[55.42] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.43] Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang berdosa.
[55.44] Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya.
[55.45] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.46] Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.
[55.47] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
[55.48] kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
[55.49] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.50] Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir.
[55.51] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.52] Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan.
[55.53] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.54] Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya
dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.
[55.55] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.56] Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan
menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum
mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak
pula oleh jin.
[55.57] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.58] Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
[55.59] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.60] Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
[55.61] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.62] Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.
[55.63] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
[55.64] kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.
[55.65] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.66] Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar.
[55.67] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.68] Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.
[55.69] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.70] Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
[55.71] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.72] (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.
[55.73] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.74] Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh
jin.
[55.75] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.76] Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.
[55.77] Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55.78] Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.
Soto Surabaya
Jam
di dinding belakang masjid menunjukkan pkl 08.00, ini menunjukkan bahwa
transfer energi untuk hari ini harus diakhiri. Aku mulai tertarik untuk membuka
lagi gerbang sejarah, yang sebelumnya mataku hanya bisa tertutup ketika
dibukakan pintu sejarah mulai dari kelas 4 SD sampai kelas X SMA. Sama sekali
tak ada yang menarik, mungkin karena memang sinyalku belu tersambung dengan
energi itu.
Nah,..
sekarang waktunya mengisi energi fisik yang tak kalah pentingnya. Langkahku mengikuti
titik-titik yang lain, menelusiri jln banjarsari dan kembali memasuki gang
sempit di ujung jalan, dan berhenti pada sebuah gubuk kecil yang bisa dibilang
kumuh dengan tulisan cat merah pada kayu yang juga diraikan “Soto Surabaya”. “ayo
mbak manis,.. mau pesen apa?” ibu soto menyapa dengan ramah. “biasa bu,.. porsi
1/2nya dua, porsi 1nya empat dan porsi 1 1/2nya satu,..”. jangan heran kalau
mendengar makanan beraneka ragam porsi, mulai porsi kalangan elit sampai porsi
kuli,..
Makanan
sederhana,.. tapi berasa istimewa,.. semua ini karena ada bumbu rahasia yang
disajikan dengan sepiring “ukhuwah” , minuman hangat “senyum manis” dan satu
sendok teh “ketawa ketiwi”. Semua terasa begitu nikmat....
Ocean Party
Setelah
energi fisik telah terisi, mulailah titik-titik kecil ini bergerak menuju
gedung PKM lantai dua. Wah,.. kalau ini suasananya agak berbeda,.. diruangan
ini berbau partai-partai mahasiswa,.. hehe,.. namanya juga pelatihan senator. Tak
mengherankan jika titik-titik yang berada didalamnya pun adalah titik-titik
yang pandai mengolah kata-kata, berkata lantang, identik dengan idealis. Hmm,..
sempat terlintas dipikaranku,.. kalau lihat titik-titik yang berkumpul di rohis
kesannya alim-alim dan kalem,...(ana,
anti, antum, akhi, ukhti,...). beralih memandang titik-titik yang berkerumun di
sospol,.. wauw,.. kumpulan titik-titik yang energik, idealis, tegas,..
calon-calon wakil rakyat (semoga saja setelah benar-benar bintang yang
berkilau, menjadi wakil rakyat, masih tetap idealis, bukan melunturkan
idealitasnya ketika sudah dihadapkan dengan rupiah). Tapi hanya bisa tersenyum
melihat titik-titik akademis yang menurut titik-titik garis lain terkesan cupu
(he J),..
yang diomongin tugas, penelitian, kompetisi, IPK, dll,..
Tak
ingin bercerita panjang disini, yang jelah disini telah membukakan cahaya untuk
berjalan diranah politik, dimana titik yang menulis ini tak juga membukakan
pintunya disini. Serem katanya,.. dan katanya titik ini tak cucuk bisa
menangkap gelombang cahaya yang dipancarkan dari sumber sosial politik ini,. Apalagi
mendengar kata partai,.. menurut titik ini bisa dikaitkan dengan lawan politik.
Meski dia cukup bisa memahami beda lawan
dan musuh... tapi tenang ja,.. titik ini akan mencoba mencari formula yang
cocok agar bisa menangkap cahaya sosial politik ini,..
Refreshing,...
Ocean
party selesai pkl 16.00, titik ini kembali bergerak menuju lokasi lain yang
telah tercantum di garis perjananannya,.. bersegera mengganti selaputnya... Yups,..
agenda yang sudah lama ditunggu,.. di tempat ini titik ini menemukan
titik-titik lain yang akan kembali
membentuk lingkaran kecil. Tapi hari ini sepertinya lingkaran itu tak
akan terbentuk karena titik-titik ini akan berpencar membentuk bercak-bercak di berbagai sudut ruangan. Titik-titik ini
dipisahkan menjadi beberapa kelompok untuk menghasilkan hidangan yang paling
istimewa yang bisa dihidangkan. Hehe... hari ini titik-titik yang terkesan
kasar, sangar dan gak karu-karuan ini, willy nilly haru menjadi seorang yang
lembut, dan juga pandai menghidangkan energi bagi fisiknya,.. hehe apalagi
kalau bukan masak-masak.
Inilah
yang kembali mengingatkanku untuk membuka catatan memory beberapa tahun yang
lalu. Gado-gado atau rujakan di kos mb cilik,.. kode titik paling kecil, lucu,
imoet tapi otaknya besarJ..
haha,.. tak apalah,.. aku tau,.. waktu tak akan pernah berputar mundur dan kita
pun tak akan pernha bisa kembali ke masa lalu,.. kita hanya bisa melihatnya
sebagai catatan sejarah yang tertulis paten dalam ingatan, yang tak akan pernah
bisa terlupakan dalam ingatan kecuali sang pemilik ingatan yang berkehendak.
Tak
lama mondar-mandir mempersiapkan semua,.. ditambah bumbu-bumbu “kericuhan” dan “kebersamaan”
alahasil makanan yang tadinya jadi menu penutup sudah habis sebelum dibuka. Makanan
pembuka hasil karya titik-titk yang paling manis, tak jauh beda dari pembuatnya
alhasil,.. manis banget,.. tapi tak apa,.. semua sudah ludes tak bersisa. Menu utama
nasi pecel tempe dan kerupuk gombal alias kerupuk upil pun tak bersisa lagi,
hanya serpihan kacang panjang yang masih bisa dihitung. Dessert puding pun juga
telah dilahab,.. ternyata memang benar, titik-titik ini sangat pandai menangkap
energi fisik, sebagai bukti hanya dalam itungan menit semua habis tak bersisa. J
Ternyata
kegiatan hari ini belum juga menguras semua energi titik-titik yang senantiasa
bercahaya. Akhirnya 5 titik mlanjutkan perjalanaan untuk melakukan pemotretan
di cahaya remang-remang lampu jalanan di sudut kampus. Dibawah orange lampu jalanan
kampus, berjalan pelan sambil menghitung berapa banyak pasangan titik-titik di
bawah lampu remang-remang di kegelapan kampus. Ya memang,.. benar-benar kurang
kerjaan,.. J (yah,..
itung-itung sekali seumur hidup),.. benar-benar malam yang sangat indah bersama
titik-titik yang telah bertransformasi menjadi bintang-bintang yang berkilauan di
kegelapan malam,..