Labels

Sabtu, 02 Juni 2012

Surat Untuk Ibu,...


Dari seorang yang tlah lama lepas dari dekapan hangatmu,.. seorang yang selalu merasa diperlakukan tidak adil,.. seorang yang selalu merasa tak pernah ada dalam pandanganmu,.. seorang yang kini tlah terpisahkan jarak denganmu,.. seorang yang selalu membuatmu menangis,.. seorang yang telah membuat hatimu teriris, seorang yang dengan sengaja menumpahkan air garam pada goresan lukamu,..

Ibu,.. setelah lama hati ini terkunci untukmu karena keegoisanku, karena aku ingin mendapat perhatian yang lebih darimu, karena aku tak pernah memandang sisi indahmu, karena aku tak bisa menangkap bahasa cintamu,...

Ibu,.. disaat aku jauh darimu, baru kusadari betapa aku sangat membutuhkanmu,.. aku merindukan malaikat yang selama ini mendampingiku,.. sampai aku bisa seperti ini, tanpamu aku akan mampu berdiri disini,.. Kini baru aku sadari, semua yang kau ajarkan dulu menjadi bekal terindah dalam hidupku,..

Ibu,.. sungguh malu menghadapkan diri ini kepadamu,.. setelah semua yang telah aku perbuat. Masih lekat dalam memory, ketika waktu itu dengan sangat jelas aku ingat kau tanyakan padaku masalah yang sepele, kau tanyakan padaku “adek,.. apa bahasa inggrisnya rindu?” tanpa pikir panjang kujawab ”liat aja dikamus bu!”. Ketika kau tanyakan “bagaimana menyimpan data di komputer?” aku hanya bisa menertawakanmu “masa gitu aja gak bisa sih bu,..” ketika kau tanya bagaimana pake internet, dengan enteng aku jawab “ibu katrok banget sih” tanpa aku memikirkan perasaamu,..
Ibu,.. maafkan anakmu yang tak tau diri ini. Setelah sembilan bulan aku menumpang dirahimmu, kini aku lupa pernah bersamamu. Aku merasa orang yang paling hebat dan seakan aku tak membutuhkanmu. Dulu saat mendengar tangis pertamaku kau begitu bahagia,.. dan kini tak bisa dihitung lagi berapa kali aku membuatmu menangis.. aku tak ingat lagi dengan nyawa yang kau pertaruhakan untuk melahirkanku. Aku lupa,.. ketika tangisku membangunkanmu untuk mengganti popokku. Aku lupa,.. kau dengan bahagia memberi susu untukku. Aku lupa, betapa kau dengan telaten membimbingku mengeja kata-kata sampai kini aku pandai membantah kata-katamu,.. aku telah lupa, kau yang telah menatihku hingga kini aku bisa berlari meninggalkanmu,.. tapi ibu kau tak pernah sedikitpun menghitung semua pengorbananmu, aku tau,.. hanya satu yang kau inginkan,.. hanya ingin melihat putri kecilmu ini tersenyum bahagia.....

Ibu,.. kini putri kecilmu ini telah beranjak dewasa,.. dan pergi jauh untuk menuntut ilmu,.. tapi ibu terkadang putrimu ini terlalu sibuk dengan dunianya. Putrimu ini lupa masih ada yang menantinya dirumah,.. putrimu ini lebih asyik dengan segudang laporan praktikum, tugas dosen dan organisasi yang sangat ia khawatirkan keberadaannya. Ibu,.. putrimu ini sudah disibukkan dengan agenda-agenda kampus yang menurutnya sangat penting dan produktif itu, tapi entah berapa detik ia rela meluangkan waktunya untuk menghubungimu. Ibu,.. ratusan ribu putrimu ini relakan untuk organisasi yang ia cintai, tapi putrimu sangat berat merelakan 300 perak untuk menghubungimu,..

Ibu,.. masih ingat sebulan yang lalu ketika kutanyakan bagaimana kabarmu, kau bilang kau baik-baik saja, meski kudengar batuk-batuk diseberang sana kau bilang kau sehat selalu. Tapi ketika kulangkahkan kaki kerumah ini, aku hanya bisa melihatmu tergolek lemah di dipan tua milikmu. Kau bilang kau tak ingin aku mengkhawatirkanmu, kau bilang kau tak ingin mengganggu aktivitas oragnisasiku, kau bilang kau tak ingin mengganggu tugas-tugas kuliahku,,,,,

Ibu,.. entah apa yang ada dipikiranmu,.. kau hanya ingin membuatku bahagia,...
Ibu maafkan putrimu ini,...
Mungkin ribuan kata maaf tak bisa menebus semua dosa-dosaku,..
Tapi ibu,.. mohon maafkan aku,..

Ibu,.. putrimu ini tak jauh beda denganmu,.. putrimu ini juga bukan seorang yang romantis,... yang pandai merangkai kata,..
Ibu,.. jika aku bisa memanjat langit ketujuh,.. akan kuteriakkan diatas sana “Aku mencintaimu,...” biar semua dunia tau,.. betapa aku sangat merindukan dekapan hangatmu,..
Ibu,... aku tau,.. cita-citamu begitu mulia dan aku akan berusaha sekuat diriku untuk mewujudkan cita-citamu
Ibu,.. ridhoi aku,.. agar aku bisa mengantarkanmu ke tanah suci,..
Allah sampaikan salam baktiku untuk ibu,..
Allah,.. jaga selalu ibuku,... sayangilah ia dan buatlah ia tersenyum bahagia,...
Amiin,...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar