Dari seorang yang tlah lama lepas dari
dekapan hangatmu,.. seorang yang selalu merasa diperlakukan tidak adil,..
seorang yang selalu merasa tak pernah ada dalam pandanganmu,.. seorang yang
kini tlah terpisahkan jarak denganmu,.. seorang yang selalu membuatmu
menangis,.. seorang yang telah membuat hatimu teriris, seorang yang dengan
sengaja menumpahkan air garam pada goresan lukamu,..
Ibu,.. setelah lama hati ini terkunci
untukmu karena keegoisanku, karena aku ingin mendapat perhatian yang lebih
darimu, karena aku tak pernah memandang sisi indahmu, karena aku tak bisa
menangkap bahasa cintamu,...
Ibu,.. disaat aku jauh darimu, baru
kusadari betapa aku sangat membutuhkanmu,.. aku merindukan malaikat yang selama
ini mendampingiku,.. sampai aku bisa seperti ini, tanpamu aku akan mampu
berdiri disini,.. Kini baru aku sadari, semua yang kau ajarkan dulu menjadi
bekal terindah dalam hidupku,..
Ibu,.. sungguh malu menghadapkan diri
ini kepadamu,.. setelah semua yang telah aku perbuat. Masih lekat dalam memory,
ketika waktu itu dengan sangat jelas aku ingat kau tanyakan padaku masalah yang
sepele, kau tanyakan padaku “adek,.. apa bahasa inggrisnya rindu?” tanpa pikir
panjang kujawab ”liat aja dikamus bu!”. Ketika kau tanyakan “bagaimana menyimpan
data di komputer?” aku hanya bisa menertawakanmu “masa gitu aja gak bisa sih
bu,..” ketika kau tanya bagaimana pake internet, dengan enteng aku jawab “ibu
katrok banget sih” tanpa aku memikirkan perasaamu,..
Ibu,.. maafkan anakmu yang tak tau diri
ini. Setelah sembilan bulan aku menumpang dirahimmu, kini aku lupa pernah
bersamamu. Aku merasa orang yang paling hebat dan seakan aku tak membutuhkanmu.
Dulu saat mendengar tangis pertamaku kau begitu bahagia,.. dan kini tak bisa
dihitung lagi berapa kali aku membuatmu menangis.. aku tak ingat lagi dengan
nyawa yang kau pertaruhakan untuk melahirkanku. Aku lupa,.. ketika tangisku
membangunkanmu untuk mengganti popokku. Aku lupa,.. kau dengan bahagia memberi
susu untukku. Aku lupa, betapa kau dengan telaten membimbingku mengeja
kata-kata sampai kini aku pandai membantah kata-katamu,.. aku telah lupa, kau
yang telah menatihku hingga kini aku bisa berlari meninggalkanmu,.. tapi ibu
kau tak pernah sedikitpun menghitung semua pengorbananmu, aku tau,.. hanya satu
yang kau inginkan,.. hanya ingin melihat putri kecilmu ini tersenyum
bahagia.....
Ibu,.. kini putri kecilmu ini telah
beranjak dewasa,.. dan pergi jauh untuk menuntut ilmu,.. tapi ibu terkadang
putrimu ini terlalu sibuk dengan dunianya. Putrimu ini lupa masih ada yang
menantinya dirumah,.. putrimu ini lebih asyik dengan segudang laporan
praktikum, tugas dosen dan organisasi yang sangat ia khawatirkan keberadaannya.
Ibu,.. putrimu ini sudah disibukkan dengan agenda-agenda kampus yang menurutnya
sangat penting dan produktif itu, tapi entah berapa detik ia rela meluangkan
waktunya untuk menghubungimu. Ibu,.. ratusan ribu putrimu ini relakan untuk
organisasi yang ia cintai, tapi putrimu sangat berat merelakan 300 perak untuk
menghubungimu,..
Ibu,.. masih ingat sebulan yang lalu
ketika kutanyakan bagaimana kabarmu, kau bilang kau baik-baik saja, meski
kudengar batuk-batuk diseberang sana kau bilang kau sehat selalu. Tapi ketika
kulangkahkan kaki kerumah ini, aku hanya bisa melihatmu tergolek lemah di dipan
tua milikmu. Kau bilang kau tak ingin aku mengkhawatirkanmu, kau bilang kau tak
ingin mengganggu aktivitas oragnisasiku, kau bilang kau tak ingin mengganggu
tugas-tugas kuliahku,,,,,
Ibu,.. entah apa yang ada dipikiranmu,..
kau hanya ingin membuatku bahagia,...
Ibu maafkan putrimu ini,...
Mungkin ribuan kata maaf tak bisa
menebus semua dosa-dosaku,..
Tapi ibu,.. mohon maafkan aku,..
Ibu,.. putrimu ini tak jauh beda
denganmu,.. putrimu ini juga bukan seorang yang romantis,... yang pandai
merangkai kata,..
Ibu,.. jika aku bisa memanjat langit
ketujuh,.. akan kuteriakkan diatas sana “Aku mencintaimu,...” biar semua dunia
tau,.. betapa aku sangat merindukan dekapan hangatmu,..
Ibu,... aku tau,.. cita-citamu begitu
mulia dan aku akan berusaha sekuat diriku untuk mewujudkan cita-citamu
Ibu,.. ridhoi aku,.. agar aku bisa
mengantarkanmu ke tanah suci,..
Allah sampaikan salam baktiku untuk
ibu,..
Allah,.. jaga selalu ibuku,...
sayangilah ia dan buatlah ia tersenyum bahagia,...
Amiin,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar