Sebelum Cahaya itu Memudar
Kian lama cahaya itu semakin melemah, hembusan angin, deburan ombak turut bersusah payah mematikan cahaya itu. Sang pemilik cahaya pun tak hanya pasrah, ia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga cahaya itu, cahaya yang akan menuntunnya berjalan di kegelapan. Ia amat sangat sadar, perjalanan yang ia tempuh masih amatlah panjang. Ia tak akan mampu berjalan tanpa cahaya itu. Angin pun bertiup kian kencang, cahaya kian meredup. Persediaan energi semakin menipis, tak akan lama lagi cahaya itu akan mati, dan perjalananpun akan kandas sampai disini. Namun, sang pemilik cahaya tetap melangkahkan kakinya, berjalan menyusuri jalan panjang. Ia tak tau kapan perjalannya harus terhenti, apakah cahaya itu akan menuntunnya sampai di tempat tujuan, atau cahaya itu hanya menemaninya sampai di tengah jalan.

Cahaya itu ada disini "di hati", kau tak pernah tahu, apakah cahaya itu akan menemanimu sampai ujung hidupmu, atau hanya menemani dalam beberapa langkah perjalanmu. Pertahankan dan berikan ia energi untuk tetap hidup, jagalah agar tak mudah padam oleh apapun. Jagalah dan jagalah ia untuk menemanimu, menuntunmu sampai tempat tujuanmu.
"Bersinarlah,
berikan cahayamu meski dirimu kian rapuh, karena semakin lama, cahayamu
semakin memudar. Berjuanglah untuk meneteskan keringat-keringat
perjuangan. Ikhlaskanlah dan malakikat akan selalu berdo'a atas semua
pengorbanan-mu, dan Allah, akan senatiasa memberi kekuatan kepadamu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar