Labels

Rabu, 13 Mei 2015

Ketika Cinta Tak Sebatas Kata


Waktu lagi price checking di selling area, seorang bapak paruh baya menghampiri. Beliau menanyakan lokasi display susu bear brand. Aku pun mengantarkan beliau menuju lokasi yang dimaksud. Ada 3 variant yang terdisplay, beliaupun menanyakan detail tentang produk susu tsb. Mulai dari manfaatnya, cara konsumsinya, kandungannya, cara penyimpanannya. Beliau menanyakan "mb, susu ini bisa buat obat typus ya?" Sejujurnya aku pun tak tau pasti, setahuku tidak jauh beda sama susu biasa, hanya penambah energi dan menetralisir bakteri. Teringat dulu mb iyum pernah membawakan susu ini waktu aku lagi typus, semester 3 waktu banyak-banyaknya praktikum dan kegiatan kemahasiswaan. Dari situ aku bisa menjelaskan kalau dulu juga pernah kena typus dan dibawakan susu tsb. Beliau mulai menceritakan bahwa puteri beliau yang seusiaku terkena typus dan sekarang sedang opname. Tampak kekhawatiran dan kepanikan beliau. Beliau menanyakan obat-obat maupun ramuan tradisional untuk mengobati putrinya, mulai dari kapsul cacing, obat dokter sampai obat china yang akupun belum pernah mendengarnya. Beliau pun segera bergegas dan sedikit berlari ingin segera melihat putrinya sembuh.

Ahh.. dari perbincangan singkat itu aku bisa merasakan betapa cintanya beliau kepada putrinya. Mengingatkanku pada seorang lelaki yang sering mengajakku jalan-jalan pagi waktu aku kecil, sering memundhakku sehingga aku bisa merasa tinggi, yang selalu mendukungku untuk maju kedepan, mengajariku untuk bisa berdiri tegak dan berani berdiri di garis depan. Lelaki itu selalu menunggu berjam-jam di terminal, hanya untuk menjemputku dan tak mau aku menunggu. Lelaki itu mengajariku bagaimana bergaul dengan semua orang, bergaul dengan orang yang sering dibilang jahat bahkan orang gila yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Lelaki itu tampak kuat dan kekar. Lelaki itu mendidikku dengan keras, karena lelaki itu juga dididik dari kerasnya jalanan. Lelaki itu tak pernah bilang sayang, tapi aku tahu betapa sayangnya dia padaku. Lelaki itu juga tak mau berlama-lama berjumpa denganku via suara, khawatir pulsaku habis untuk menghubunginya. Lelaki itu juga tak mau mampir ke kosku ataupun ke tempat kerjaku, selalu ada alasan, padahal aku pun tahu, lelaki itu tak pernah mau merepotkanku.
Lelaki 51 tahun itu aku panggil bapak... aku tahu cintamu bukan sebatas kata...
Ya Allah jagalah dia dimanapun dia berada
Sayangilah dia, berikanlah kekuatan iman dan islam kepadanya
Terangilah hari-harinya dengan cahayaMu yang tak pernah padam
Jagalah kami, pertemukan kami sampai ke surgaMu yang abadi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar