Lawang sewu, icon kota semarang ini berada di bundaran Tugu
Muda Semarang, Jawa Tengah. Lawang dalam bahasa Jawa berarti pintu, sedangkan
sewu berarti seribu, lawang sewu atau seribu pintu. Sebenarnya pintunya tidak
berjumlah seribu, tapi karena pintunya yang sangat banyak dan juga ditambah jendela yang tinggi menyerupai pintu, untuk
memudahkan penyebutan disebut lawang sewu.
Lawang Sewu |
Mendengar kata “Lawang Sewu” yang terpikirkan selain pintunya
yang banyak, juga keangkerannya, apalagi ruang bawah tanah. Semua itu berawal
dari kisah tahun 1942, dimana pada zaman pendudukan Jepang, ruang bawah tanah
yang pada mulanya berfungsi sebagai sirkulasi dan saluran pembuangan air diubah
menjadi penjara bawah tanah oleh Jepang.
Ketika memasuki ruang bawah tanah, bulu kuduk berdiri, bukan
hanya karena angkernya tapi karena kita dibawa ke sejarah perjuangan RI. Kita
bisa merasakan perjuangan para pahlawan yang rela disiksa demi memperjuangkan
kemerdekaan. Diruang bawah tanah ini ada beberapa jenis penjara, ada penjara
jongkok, penjara berdiri, meja pemenggalan, dan saluran pembuangan mayat. Di penjara jongkok yang berukuran 2 x 1 dengan
tinggi kurang dari 1 m ini berisi 10 tahanan yang harus duduk jongkok dan tidak
diberi makanan sedikitpun. Penjara berdiri berukuran 1x1 berisi 10 tahanan. Bisa
dibayangkan bagaiman penderitaan mereka. Meja pemenggalan digunakan untuk
memenggal leher para tahanan. Konon katanya di ruang bawah tanah ini banyak
penampakan, baik yang tertangkap mata maupun terekam kamera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar